Mengenal Defisit Kalori serta Manfaatnya Bagi Tubuh

- 28 Maret 2024, 22:24 WIB
Ilustrasi Hidup Sehat
Ilustrasi Hidup Sehat /Unsplash/Tomasz Woźniak

JAMBIAN.ID - Defisit kalori terjadi saat seseorang mengonsumsi lebih sedikit jumlah kalori dari total kalori BMR yang dibutuhkan oleh tubuh. Ini adalah prinsip dasar dalam mencapai penurunan berat badan.

Saat defisit kalori terjadi tubuh akan mulai menggunakan cadangan energi yang tersimpan, seperti lemak, untuk memenuhi kebutuhan energinya. Ini menyebabkan penurunan berat badan seiring waktu.

Defisit kalori dapat dicapai melalui kombinasi diet dan aktivitas fisik. seperti saat seseorang bisa mengurangi asupan kalori dengan mengonsumsi makanan yang lebih sedikit atau makan makanan yang lebih rendah kalorinya, dan/atau meningkatkan aktivitas fisik untuk membakar lebih banyak kalori. Pendekatan ini dapat membantu seseorang mencapai penurunan berat badan secara bertahap dan sehat.

Baca Juga: Berapa Kalori yang Terkandung dalam Semangkuk Es Buah?

Defisit kalori memiliki beberapa manfaat, terutama dalam konteks penurunan berat badan dan kesehatan secara umum. Berikut adalah beberapa manfaat dari menciptakan defisit kalori:

Penurunan berat badan: Menciptakan defisit kalori adalah kunci untuk menurunkan berat badan. Dengan mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang dibakar tubuh, cadangan energi yang tersimpan, seperti lemak, digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi. Ini dapat mengarah pada penurunan berat badan secara bertahap.

Peningkatan kesehatan jantung: Penurunan berat badan yang dihasilkan dari defisit kalori dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung. Karena kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, penurunan berat badan yang terjadi akibat defisit kalori dapat mengurangi risiko tersebut.

Peningkatan sensitivitas insulin: Defisit kalori dan penurunan berat badan dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, yang penting untuk mengatur kadar gula darah. Ini dapat membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2 dan menjaga kesehatan metabolik secara keseluruhan.

Penurunan risiko penyakit terkait obesitas: Penurunan berat badan yang dicapai melalui defisit kalori dapat membantu mengurangi risiko penyakit terkait obesitas, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, penyakit jantung, dan stroke.

Peningkatan energi dan kesejahteraan: Meskipun defisit kalori melibatkan mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang dibakar tubuh, banyak orang melaporkan peningkatan energi dan kesejahteraan secara keseluruhan setelah mencapai penurunan berat badan yang signifikan. Ini bisa karena perasaan lebih sehat dan lebih aktif secara fisik.***

Editor: Revil Agustri Riangga


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x