Baca Juga: Kabar Gembira, Luas Hutan Bertambah Berkat Perhutanan Sosial Dampingan Warsi
Sementara itu, Profesor Stephen Fisher dari Departemen Sosiologi, University of Oxford, mengatakan survei menerapkan data ilmiah yang mengumpulkan opini publik terkait krisis iklim. Metode ketat digunakan dan tidak mengabaikan kelompok minoritas di bagian negara termiskin di dunia. "Ini adalah beberapa data global berkualitas tinggi yang tersedia tentang opini publik terkait perubahan iklim," kata Fisher.
Direktur Global Perubahan Iklim UNDP, Cassie Flynn menuturkan para pemimpin dunia memutuskan komitmen tahap berikutnya di bawah Perjanjian Paris pada tahun 2025, hasil ini adalah bukti yang tidak dapat disangkal bahwa masyarakat di manapun mendukung aksi iklim yang berani.
"Dua tahun ke depan adalah salah satu peluang terbaik yang kita miliki sebagai komunitas internasional untuk menjaga kenaikan suhu bumi di bawah 1,5°C. Kami siap mendukung para pembuat kebijakan untuk meningkatkan penyusunan rencana aksi iklim melalui inisiatif Climate Promise UNDP," tutupnya. ***