Tambang Batubara Hancurkan Kehidupan Orang Rimba di Batanghari,Pemerintah Seolah Olah Tutup Mata

- 1 April 2024, 18:47 WIB
Orang Rimba di Bukit Duabelas, Kabupaten Sarolangun, Jambi
Orang Rimba di Bukit Duabelas, Kabupaten Sarolangun, Jambi /JAMBIAN.ID/KKI Warsi

JAMBIAN.ID - Kurangnya perhatian pemerintah terhadap masyarakat adat Orang Rimba yang ada di Kabupaten Batanghari, Jambi.

Sebagian besar wilayah orang rimba telah dirampas oleh pengusaha yang tidak perduli terhadap Suku Anak Dalam (SAD). Diketahui Perusahaan pertambangan batu bara telah menghancurkan kehidupan Orang Rimba di Koto Boyo, Kabupaten Batanghari, Jambi.

Selain itu, Orang Rimba di sana kesulitan bertahan hidup bahkan mengalami berbagai penyakit. Baik itu penyakit kulit yang diketahui saat menggunakan air yang terkontaminasi polutan batu bara.

Baca Juga: Tewas Kecelakaan Dikejar dan Dituduh Maling, Bukan Kaleng-Kaleng Dokter Perempuan Punya 7 Klinik Kecantikan

Perkumpulan Hijau (PH) yang prihatin dengan nasib Orang Rimba itu, menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Inspektorat Tambang Jambi. Tidak hanya berorasi, mereka juga menggembok kantor itu karena menganggap Inspektorat tambang Jambi tidak berfungsi dan membiarkan pertambangan batu bara ilegal.

“Jadi lebih bagus kita gembok kantornya. Lebih bagus masyarakat yang menutup sendiri pertambangan di Jambi,” kata Direktur Perkumpulan Hijau Feri Irawan, pada Senin 01 April 2024.

Menurut dia, sudah terbukti bahwa mafia tanah pertambangan batu bara yang menggusur Orang Rimba. Tetapi, Inspektorat Tambang Jambi seolah-olah menutup mata.

Baca Juga: Dokter Perempuan Tewas Kecelakaan, Polisi Bilang Sudah Lakukan Tembakan Peringatan

“Ada indikasi mafia tanah yang terang-terangan menggusur ruang hidup masyarakat adat Orang Rimba. Ini polisi tambang ada, tetapi tidak muncul,”tegasnya.

Halaman:

Editor: Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah