JAMBIAN.ID - Plastik mulsa diketahui memiliki banyak manfaat untuk pertanian, diantaranya mengurangi evaporasi air, menghambat pertumbuhan gulma, mempertahankan kelembaban tanah, dan juga meningkatkan hasil panen. Tak heran jika banyak petani yang menggunakan platik tersebut.
Plastik mulsa sendiri kerap digunakan untuk menutupi bidang gundukan tanah pada sekitar tanaman. Penggunaan plastik ini kerap ditemui dibanyak sektor pertanian, dan hampir tersebar diseluruh wilayah pertanian, dianggap sebagai salah satu inovasi teknologi peningkatan produktivitas dan efisiensi pertanian.
Namun, sebuah hasil studi menunjukkan fakta yang mengejutkan, walau memiliki banyak manfaat, namun penggunaan plastik mulsa rupanya membawa konsekuensi yang cukup signifikan terhadap ancaman kesehatan lingkungan dan manusia. Sebuah solusi yang cerdas namun tak benar-benar cerdas.
Baca Juga: Mikroplastik Ditemukan di Awan, Ancaman Besar Bagi Generasi Mendatang
Plastik Mulsa Mengancam Lingkungan dan Manusia
"Plastik berbasis minyak bumi yang tidak dapat terurai secara alami tetap bertahan di lingkungan dan dapat masuk ke dalam rantai makanan kita," lanjut Prof. Philip Demokritou.
Dalam penelitian ini, menunjukkan penekanan terhadap gabungan inovasi yang berkelanjutan dengan faktor-faktor sosial yang dapat meliputi ketersidaan bahan, perilaku petani, dan praktik produksi demi tercapainya tingkat yang berkelanjutan dalam penggunaan plastik pertanian.
Dalam jurnal disebutkan beberapa cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mengusulkan tindakan strategis, dalam hal ini meliputi penggunaan yang bertanggung jawab, penggunaan kembali, pengumpulan efisien, dan juga promosi metode daur ulang inovatif.
Baca Juga: Penggunaan Asbes di Luar Negeri Dilarang karena Memicu Kanker Paru-paru, Indonesia Kapan?
Bahaya Limbah Plastik Terhadap Manusia