Kerap Dilarang Ahli Gizi untuk Diet, Ini Alasa Tepung Tidak Sehat

- 26 Mei 2024, 18:47 WIB
Ilustrasi tepung terigu.
Ilustrasi tepung terigu. /Pixabay.com/Oldmermaid

JAMBIAN.ID - Tepung merupakan bahan makanan yang memiliki tekstur halus serta dihasilkan dari penggilingan biji-bijian, kacang-kacangan, atau bahan lainnya. Tepung kerap kali digunakan sebagai bahan dasar utama pembuatan roti, kue, pasta, atau produk lainnya.

Berbagai jenis tepung sendiri memiliki karakteristik serta kegunaan yang berbeda-beda, tergantung dari bahan dasar serta proses pembuatannya. Jenis-jenis tepung sendiri terdiri dari berbagai macam yaitu tepung terigu serbaguna, tepung terigu protein tinggi, tepung terigu protein rendah, tepung gandum utuh, tepung beras, tepung jagung, tepung almond, tepung kelapa, tepung oat, dan tepung kacang-kacangan.

Tepung, terutama tepung putih yang telah melalui proses pengolahan dan pemurnian, sering dianggap kurang sehat dibandingkan dengan tepung utuh (whole grain) atau tepung yang minim proses pengolahannya. Berikut adalah beberapa alasan mengapa tepung putih atau tepung yang telah diproses dianggap kurang sehat:

Alasan Tepung Tidak Sehat

1. Kehilangan Nutrisi

Tepung putih dihasilkan dari biji-bijian yang telah diproses untuk menghilangkan dedak dan lembaga, bagian dari biji yang mengandung sebagian besar serat, vitamin, dan mineral. Proses ini menghilangkan nutrisi penting seperti: Serat, Vitamin B, Mineral seperti zat besi, magnesium, dan seng

2. Indeks Glikemik Tinggi

Tepung putih memiliki indeks glikemik (IG) yang tinggi, yang berarti tepung ini cepat dicerna dan diserap oleh tubuh, menyebabkan lonjakan cepat kadar gula darah dan insulin. Lonjakan ini bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti: Risiko lebih tinggi untuk diabetes tipe 2, Peningkatan berat badan, Meningkatnya risiko penyakit jantung.

3. Kurang Serat

Serat sangat penting untuk kesehatan pencernaan karena membantu pergerakan usus dan mencegah sembelit. Tepung putih yang rendah serat dapat menyebabkan masalah pencernaan dan juga dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan karena serat membantu merasa kenyang lebih lama.

4. Kalori Kosong

Tepung putih sering disebut mengandung "kalori kosong" karena memberikan kalori tanpa disertai dengan nutrisi penting. Ini dapat menyebabkan penambahan berat badan dan kekurangan nutrisi jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan tanpa diimbangi dengan sumber nutrisi lain.

5. Proses Pengolahan yang Melibatkan Bahan Kimia

Beberapa proses pemutihan tepung melibatkan bahan kimia seperti benzoil peroksida, klorin, atau bromat. Meskipun biasanya bahan kimia ini digunakan dalam jumlah yang aman menurut standar kesehatan, ada kekhawatiran mengenai potensi efek jangka panjang dari paparan bahan kimia tersebut.

Alternatif yang Lebih Sehat

Untuk alasan-alasan di atas, banyak ahli gizi merekomendasikan untuk menggantikan tepung putih dengan alternatif yang lebih sehat, seperti:

  • Tepung gandum utuh: Mengandung semua bagian dari biji-bijian, termasuk dedak dan lembaga, sehingga lebih kaya nutrisi dan serat.
  • Tepung almond: Rendah karbohidrat dan tinggi protein serta lemak sehat.
  • Tepung kelapa: Kaya serat dan memiliki indeks glikemik rendah.
  • Tepung oat: Mengandung serat beta-glukan yang baik untuk kesehatan jantung.

Mengganti tepung putih dengan alternatif yang lebih sehat dapat membantu meningkatkan asupan nutrisi, mengontrol kadar gula darah, dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.***

Editor: Revil Agustri Riangga


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah