Network
JAMBIAN.ID - Hampir separuh hidup Huang Dafa untuk membelah gunung sepanjang 10 kilometer, yang kemudian berhasil mengalirkan air ke desanya yang dilanda kekeringan. Awalnya dia sendirian, karena kebanyakan warga desa meragukan ide Huang Dafa dapat terwujud, yang mengalirkan air melewati tiga gunung dari desa tetangga.
Proyek membelah gunung terjadi pada tahun 1959. Huang Dafa membutuhkan waktu 36 tahun, untuk membantu penduduk Desa Caowangba, Provinsi Guizhou yang menderita kekeringan. Satu-satunya sumber air di desa itu tidak sanggup mengairi lahan pertanian, hanya cukup untuk kebutuhan minum bagi kebanyakan warga desa.
Sebagai kepala desa Caowangba, Huang Dafa bertekad mulai melakukan penggalian lubang di tebing gunung. Desa Caowangba memang berada di lembah, kemudian sumber air berada di desa tetangga Yebiao.
Baca Juga: Mengharukan! Evakuasi Anak Gajah yang Terjebak dalam Sumur Dikawal Induk dan Gerombolannya
"Jika saya tidak melakukannya, tak ada orang lain yang berani. Desa kami akan hilang, karena krisis air yang semakin parah," kata Huang Dafa dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, Minggu (12/11/2023).
Krisis Air
Krisis air membuat ratusan hektar sawah kering. Satu demi satu sumber air di desa kering, tersisa satu sumur, yang digunakan untuk memasak makanan dan tak cukup untuk mengaliri sawah.
Ia mengamati tebing tiga gunung, yang secara logika dapat mengalirkan air. Maka Huang Dafa mengajak warga desanya untuk membelah gunung tersebut, membuat saluran air agar desanya tidak mengalami kekeringan.
Kebanyakan warga menolak rencana itu karena dinilai berbahaya, sebab mereka akan menggali batu di tebing gunung yang begitu tinggi. Apabila terjatuh, maka taruhannya adalah nyawa.
Baca Juga: Tradisi Bekintangon: Pengabdian 2.000 Hari Lelaki Rimba untuk Meminang Pujaan Hati
