JAMBIAN.ID - Indonesia memiliki cadangan alam penting seperti nikel, yang menyediakan lebih dari 55% pasokan global, sangat penting untuk baterai kendaraan listrik dan penyimpanan karbon.
Oleh karena itu, Indonesia memegang peranan penting dalam upaya dekarbonisasi dan transisi energi global.
Inisiatif pembangunan rendah karbon adalah salah satu topik global yang tercakup dalam Laporan Pembangunan Industri 2024 yang diterbitkan oleh Organisasi Pengembangan Industri PBB (UNIDO) minggu lalu. Laporan berjudul
“Mengubah Tantangan Menjadi Solusi Industri: Era Baru Kebijakan Industri"mengapresiasi kebijakan industri hijau yang diterapkan Indonesia di sektor manufaktur dan jasa.
Indonesia berhasil mencapai kemajuan dalam mengurangi konsumsi energi dengan dukungan bantuan teknis dari mitra pembangunan, termasuk UNIDO.
Trend Industri Global: Menuju Peningkatan Keberlanjutan
Laporan ini menunjukkan potensi transformatif kebijakan industri modern menuju solusi baru terhadap tantangan global, dari kelangkaan sumber daya dan perubahan iklim hingga kesenjangan ekonomi yang terus melebar dan populasi yang terus bertambah.
Laporan UNIDO mencatat bahwa sektor industri memegang peran penting dalam solusi pembangunan berkelanjutan, dengan perusahaan industri memegang sekitar 60% semua paten hijau di seluruh dunia.
Resep industrialisasi berkelanjutan adalah melawan perubahan iklim, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan jutaan pekerjaan layak dengan teknologi mutakhir.
Sektor manufaktur secara signifikan berkontribusi terhadap lapangan kerja, inovasi, dan transisi hijau.
Rata-rata, setiap pekerjaan manufaktur menciptakan lebih dari dua pekerjaan tambahan di sektor ekonomi lainnya.
Laporan ini menyatakan bahwa industrialisasi memerlukan investasi, keterampilan, teknologi, upaya terkoordinasi, dan kebijakan yang dirancang dengan baik. Elemen-elemen kunci kebijakan baru tersebut mencakup: