Nasib Pilu Ibu Hamil 4 Anak, Suami Tewas Ditikam dan Tinggalkan Utang Ratusan Juta di RS

- 9 Juni 2024, 21:28 WIB
Ilustrasi mayat - Berikut ini merupakan profil dari Bernardino Vega, yang merupakan CEO dari AdaKami dan jadi sorotan karena viral teror penagihan.
Ilustrasi mayat - Berikut ini merupakan profil dari Bernardino Vega, yang merupakan CEO dari AdaKami dan jadi sorotan karena viral teror penagihan. /Pixabay/Geralt

JAMBIAN.ID - Seorang ibu hamil bernama Nurul Faidil tengah kebingungan lantaran suaminya yang tewas karena korban penikaman, telah meninggalkan utang ratusan juta di rumah sakit. Suami Nurul meninggal lantaran ditikam oleh orang tak dikenal ketika sedang berjalan di gang sempit.

Nurul ibu hamil berasal dari Desa Kasimpureng, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Kasus kematian suaminya belum jelas persoalannya, namun dia harus segera melunasi utang biaya rumah sakit, ketika suaminya dirawat.

Suami Nurul, Saenal pada 10 Maret 2024 lalu sedang berjalan di gang sempit jelang magrib. Tiba-tiba ia diserang orang tak dikenal dengan senjata tajam. Pelaku menghujamkan pisau berkali-kali ke tubuh Saenal.

Baca Juga: Goyang-Goyang Pucuk BSI, Muhammadiyah Dikabarkan Tarik Dana Rp15 Triliun

Warga setempat yang mendapati Saenal terluka parah langsung membawanya ke RSUD Bulukumba. Luka yang serius dan mengeluarkan banyak darah membuat Saenal harus segera dioperasi.

Tiga hari setelah operasi, Saenal dirujuk ke RS Wahidin Sudirohusodo di Makassar karena komplikasi infeksi usus. Di rumah sakit tersebut, tagihan demi tagihan mulai membebani keluarga kecil ini.

Dalam dua hari pertama saja, angka tagihan melonjak dari Rp43 juta menjadi Rp62 juta. Setiap kali Nurul melihat tagihan, seakan beban di pundaknya semakin berat, lebih berat dari beban kehamilan yang sedang ia tanggung.

Semakin hari, kondisi Saenal semakin memburuk. Bolak-balik rumah sakit, keluar-masuk ruang perawatan, hingga akhirnya kembali dirujuk ke RS Wahidin. Di sanalah, di ruang perawatan ICU, Saenal berjuang selama lima hari.

Sudah berkali-kali dirujuk ke rumah sakit, Saenal akhirnya menghembuskan napas terakhirnya pada 3 Juni 2024. Rasa kehilangan yang begitu dalam menenggelamkan Nurul dalam lautan kesedihan. Namun, tak ada waktu untuk meratapi. Seiring dengan kepergian suaminya, beban tagihan rumah sakit yang mencapai Rp118 juta terus menghimpit.

Tidak hanya meninggalkan utang rumah sakit, kepergian suaminya juga meninggalkan empat anak dan satu janin yang sedang berada dalam kandungan Nurul.

Halaman:

Editor: Suwandi Wendy

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah