Sumber Migas di Aceh Melebihi Arab Saudi, Benarkah Bakal Masuk 3 Besar di Dunia?

- 3 Januari 2024, 14:00 WIB
Sumber Migas di Aceh Melebihi Arab Saudi, Benarkah Bakal Masuk 3 Besar di Dunia?
Sumber Migas di Aceh Melebihi Arab Saudi, Benarkah Bakal Masuk 3 Besar di Dunia? /ilustrasi AI pertambangan minyak/

JAMBIAN.ID - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) baru-baru ini menemukan cadangan baru dengan jumlah yang ditakar bakal melebihi Arab Saudi, dengan lokasi yang berada di Aceh.

Cadagan gas ini ditemukan dari sumur Eksplorasi Layanan-1, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Mubadala Energy, yang merupakan perusahaan asal Uni Emirat Arab mengumumkan penemuan besar cadangan gas bumi in place di Wilayah Kerja (WK) South Andaman dengan potensi lebih dari 6 TCF (trillion cubic feet).

atau yang berlokasi sekitar 100 kilometer lepas pantai Sumatera bagian utara. Lokasi ini menjadi wilayah Kerja South Andaman, sebelumnya Andaman sendiri merupakan WK migas yang dilelang pada 2018 dan baru diteken kontrak oleh Kementerian ESDM dan Mubadala Energy pada Februari 2019 menerapkan mekanisme kontrak gross split.

Baca Juga: Alien Manfaatkan Kebocoran Sinyal Radio untuk Deteksi Bumi

Cadangan migas ini diprediksi bakal lebih besari dari milik Arab Saudi, yakni berada di angka 5.685 miliar barrel oil. Sehingga kemungkinan besar akan masuk dalam 3 besar dunia, berdasarkan laporan dari Mubadala Energy RSC LTD, sehingga temuan ini berpotensi capai 6 tcf gas-in-place.

Sebelumnya pemerintah pada 2030 mendatang mentargetkan bakal mencapai produksi minyak bumi sebesar 1 juta barel per hari (BOEPD), dan juga gas bumi 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD). Sehingga jika benar, penemuan ini menambah potensi pasokan gas di Indonesia.

Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) menyambut baik kabar tersebut, menurutnya apabila temuan ini berhasil dieksplorasi, bakal membuat Aceh tak miskin lagi, masyarakat lebih makmur.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto optimis bahwa perusahaan migas global, International Oil Company (IOC) akan kembali menempatkan Indonesia sebagai portofolio investasinya kedepan.***

Editor: Revil Agustri Riangga


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah