Kerinci, JAMBIAN.ID - Seorang guru honorer, satu-satunya perempuan dari Kerinci Hilir nomor urut 1 ingin memperjuangkan nasib perempuan dari kursi DPRD Kabupaten Kerinci. Delvia Harisa, S.Pdi telah melakukan gerakan perubahan dari 'parlemen jalanan' dan ingin menguatkan basis perjuangan melalui jalur wakil rakyat di gedung dewan.
Keinginan untuk duduk di kursi DPRD Kerinci, Daerah Pemilihan (Dapil) empat Kecamatan Batang Merangin, Danau Kerinci, Tanah Cogok dan Sitinjau Laut, bukan berasal darinya tetapi atas dorongan dari kelompok perempuan yang senasib seperjuangan.
"Saya awalnya tidak berpikir untuk maju DPRD Kerinci. Tapi karena induk-induk dan tokoh masyarakat mendorong agar maju. Maka Bismillah, saya maju untuk memperjuangkan nasib perempuan di dewan," kata Harisa saat bertemu Jambian.ID di Desa Muara Hemat Kecamatan Batang Merangin, Kerinci Senin 11 Desember 2023.
Baca Juga: Puncak Shopee 12.12 Birthday Sale Bertabur Promo Fantastis, Jangan Sampai Terlewat
Ia dulu berjuang agar pemuda kampungnya yang sudah tamat sekolah dan tidak memiliki biaya untuk kuliah masuk menjadi tenaga kerja di PLTA. Perjuangan Risa dulu dengan sistem parlemen jalanan sangat berhasil, tapi sekarang ia ingin berdampak secara luas melalui jalur DPRD Kerinci.
"Saya dulu berjuang, turun ke jalan (demo) memperjuangkan nasib pemuda di kampung, bisa bekerja. Parlemen jalanan itu ada dampaknya, tapi tidak luas. Berjuang dengan DPRD Kerinci tentu dampaknya semakin besar kepada masyarakat, khususnya perempuan," kata Risa caleg nomor urut 1 dari Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).
Dengan misi itu, masyarakat umum, khususnya perempuan memiliki peluang untuk menguatkan perekonomian di tingkat keluarga dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik. Dia berharap lebih banyak perempuan bergabung untuk mengantarkan dirinya menjadi DPRD Kerinci periode 2024-2029.
"Saya perempuan satu-satunya yang maju di DPRD Kerinci untuk memperjuangkan nasib perempuan. Saya maju atas dorongan dari bawah, para perempuan yang kadang suaranya tidak didengar," tutup Harisa.