Network
JAMBIAN.ID – Setelah beberapa jam Jalan Lintas Sarolangun-Jambi di blokir oleh raturan warga Kecamatan Mandiangin, kini jalan telah kembali dibuka normal sejak sore tadi (4/11/2023). Warga bersedia kembali membuka blokir jalan setelah mediasi bersama pihak kepolisian.
Mediasi dipimpin Kaplres Sarolangun AKBP Imam Rachman, dan juga dihadiri oleh Karo Ops Polda Jambi Kombes Pol Yudo Nugroho Sugianto, dan juga Dansat Brimob Polda Jambi Kombes Pol Nadi Chaidir.
Sebelumnya jalan di Blokir oleh warga pada Sabtu pagi (4/11/2023), warga memblokir jalan dengan palang kayu, papan, dan juga ban mobil bekas. Hal ini dilatarbelakangi mengecewakan warga atas kasus yang menimpa sejumlah siswa SMAN 4 Sarolangun pada beberapa hari lalu yang hingga kini pelaku belum ditangkap oleh pihak kepolisian.
Baca Juga: Wali Kota Syarif Fasha Kembali Lantik 7 Pejabat Baru Menjelang Akhir Masa Jabatannya
Selain permasalahan tersebut, kemarahan warga juga dipicu oleh kematian salah seorang warga pasca bentrokan di malam sebelumnya antara massa dengan aparat.
Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Mulia Prianto mengatakan, jika pemblokiran jalan yang sebelumnya dilakukan oleh ratusan warga Mandiangin, kini telah dibuka kembali. Mulia Prianto juga menjelaskan jika saat ini Jalan Lintas Sarolangun-Jambi sudah dapat dilalui oleh kendaraan yang melintas.
Mulia Prianto juga berharap warga tetap tenang, dan tidak mudah terprovokasi terhadap isu yang beredar musim panas namun belum jelas kebenarannya di masyarakat. Personel Batalyon B Satbrimob Polda Jambi hingga kini masih berjaga di lokasi.
“Sama-sama kita menjaga situasi kamtibmas agar tetap teduh, aman, sejuk, dan damai, serta kondusif,” lanjutnya.
Kembali Membara, ratusan Warga Kembali Blokir Jalan Lintas Sarolangun-Jambi
Jalan Lintas Sarolangun-Jambi kembali membara, ratusan warga Kecamatan Mandiangin kembali melakukan aksi pemblokiran jalan hari ini, Sabtu 4 November 2023 sejak pagi tadi, Masih dengan buntut kasus pelajar SMAN 4 Sarolangun. Hal ini memicu kekecewaan warga terhadap pelaku yang belum juga ditangkap oleh pihak kepolisian.
Masyarakat menutupi Jalan Lintas Sarolangun-Jambi dengan palang yang terbuat dari kayu, papan, dan juga ban mobil bekas. Dalam pemblokiran masyarakat tersebut kehancuran untuk dilakukannya pengusutan menyelesaikan atas kasus kematian pelanggaran Hak Asasi Manusia HAM.
