Virus Nipah Mewabah di India, Kenali Bahaya, Gejala dan Cara Penularannya

- 18 September 2023, 12:24 WIB
Virus Nipah adalah sebuah virus yang dapat menyebabkan penyakit emerging zoonotik.
Virus Nipah adalah sebuah virus yang dapat menyebabkan penyakit emerging zoonotik. /Pixabay.com

JAMBIAN.ID – Virus Nipah kini telah melanda dan menyebar di Kerala (India). Penyakit ini telah menewaskan dua orang. Otoritas setempat sudah menutup sekolah dan melakukan tes kepada 706 orang untuk menghindari penyebaran.

 Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, Virus Nipah termasuk ke dalam genus Henipavirus dan famili Paramyxoviridae. Penyakit Virus Nipah dapat ditularkan dari hewan, baik hewan liar atau domestik, dengan kelelawar buah yang termasuk ke dalam famili Pteropodidae sebagai host alamiahnya.

Awalnya, Virus Nipah pertama teridentifikasi di sebuah peternakan babi di Malaysia. Saat itu, beberapa jenis hewan menunjukkan gejala demam, sulit bernapas, dan kejang.

Baca Juga: Kisah Puput Asmarita, Guru Sekolah Besamo di dalam Kawasan Hutan Harapan

 Menurut badan Kesehatan Dunia (WHO), virus tersebut berasal dari kelelawar buah yang ditularkan ke babi saat terjadi penebangan hutan secara besar-besaran, sehingga menyebabkan populasi kelelawar berpindah mendekati area peternakan.

Ternak babi yang telah terinfeksi dapat menularkan Virus Nipah ke peternak dan peternak pun dapat menularkannya ke sesama manusia. Proses penularan yang mudah inilah yang menjadikan Virus Nipah diduga bisa berpotensi menjadi pandemi.

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan bahwa gejala yang ditimbulkan tidak ada yang bersifat ringan, artinya gejalanya mulai dari sedang hingga berat. Selain itu, masa inkubasi hingga gejala ini muncul yakni berkisar 4-14 hari, bahkan dalam beberapa kasus ada yang sampai 45 hari.

 Gejala Virus Nipah

Beberapa gejala yang terjadi jika seseorang terkena Virus Nipah, yakni demam tinggi dan disertai nyeri kepala, nyeri otot di punggung dan leher, vertigo, mual hingga muntah, gangguan di saluran nafas, hingga kejang (dalam kondisi parah dan umumnya meninggal).

Baca Juga: Perubahan Iklim Mengancam Kepunahan Tumbuhan, Ganggu Reproduksi dan Berpotensi Gagal Fotosintesis

Halaman:

Editor: Suwandi Wendy


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah