Bajolo di Ujung Tanjung: Sanggar Mengorak Silo dari Kumpeh Undang Gubernur

- 17 Juli 2024, 09:59 WIB
Latihan gabungan 100 pemain musik, tari dan teater di Lapangan Pulau Mentaro
Latihan gabungan 100 pemain musik, tari dan teater di Lapangan Pulau Mentaro /Jambian.id/Suwandi Wendy

JAMBIAN.ID - Sanggar Seni Mengorak Silo mengundang Gubernur Jambi, Al Haris untuk hadir menyaksikan pergelaran tradisi lisan Senandung Jolo di Lapangan Pulau Mentaro, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi, Jambi.

Puncak acara kolaborasi 100 pemain musik, teater dan tari dengan tajuk Bejolo di Ujung Tanjung akan digelar Sabtu 20 Juli 2024, pukul 19.00 WIB.

Acara yang mengundang Gubernur Jambi, Al Haris juga dihadiri oleh Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid, Plt Kepala Museum dan Cagar Budaya, Ahmad Mahendra dan Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (Balesbud) wilayah V.

"Kita undang Pak Gubernur agar bisa menyaksikan tradisi lisan Senandung Jolo. Kita berharap beliau bisa datang," kata Ketua Sanggar Mengorak Silo, Muhammad Zuhdi, Rabu (17/7/2024).

Pertunjukkan Senandung Jolo ini, kata dia merupakan bagian dari program Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya dengan dukungan Dana Indosiana dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Ratusan orang terlibat dalam pertunjukkan mulai dari 100 anak sekolah, kemudian tiga maestro Senandung Jolo yakni Wak Mariam, Wak Degum dan Wak Zuhdi. Kemudian seniman pengajar adalah Muhammad Taufiq Hidayat, M.SN (music director), Fino Andreka (player), Dwi Putra Yan Ramadona (player), Anggi Okfrida (player), Ajeng (Koreografer) dan Suwandi Wendy (Teater).

Konsep karya kreatif dan inovatif Bejolo di Ujung Tanjung adalah merajut tradisi dan modrenitas. Sebuah karya seni pertunjukkan yang menggabungkan berbagai elemen seni dan teknologi untuk menciptakan pengalaman yang mendalam dan imersif. Menggunakan pendekatan interaktif dan multisensorial untuk merayakan kekayaan kesenian Senandung Jolo sembari menjebatani tradisi dan inovasi kontemporer.

Dalam dunia yang semakin global, penting untuk menjaga dan mempromosikan warisan budaya kita dengan cara yang dapat diterima dan dinikmati generasi muda dan audiens internasional. Bajolo do Ujung Tanjung bukan hanya tentang pengembangan kesenian tradisional dalam upaya menjaga warisan budaya tapi juga tentang menciptakan masa depan yang lebih kaya, beragam dan harmonis. Ini adalah cara untuk menghormati masa lalu sambil membangun jembatan menuju masa depan yang lebih baik.

Melalui kombinasi musik, tari, teater dan sastra pertunjukkan Bejolo di Ujung Tanjung menciptakan sebuah narasi yang mengajak penonton untuk menjelajahi dan merasakan berbagai aspek dari setiap kreativitas dan sebuah perjalanan emosional dan kultural dalam menghargai harmoni antara tradisi dan modrenitas.

Setiap elemen seni tidak hanya ditampilkan secara terpisah tetapi juga diintegrasikan secara harmonis untuk menghasilkan pengalaman yang tak terlupakan yang diharapkan dapat memperkaya pemahaman mereka tentang Senandung Jolo dan potensi kreatifnya dalam konteks dunia hari ini.***

Editor: Suwandi Wendy


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Berita Pilgub