Sinopsis 'NUJUH', Seni Tari yang Sukses Dibawakan Sanggar Seni Rasi Pada 'Kado untuk Sanggar' 1 Dekade

- 2 Maret 2024, 11:20 WIB
Sinopsis 'NUJUH', Seni Tari yang Sukses Dibawakan Sanggar Seni Rasi Pada 'Kado untuk Sanggar' 1 Dekade
Sinopsis 'NUJUH', Seni Tari yang Sukses Dibawakan Sanggar Seni Rasi Pada 'Kado untuk Sanggar' 1 Dekade /Jambian.id/Suwandi Wendy

JAMBIAN.ID - Sanggar Seni Rasi sukses membawakan seni pertunjukan tari 'NUJUH' dalam puncak rangkaian program "kado untuk sanggar" 1 Dekade Galeri Indonesia Kaya. Perlu diketahui, sanggar Seni Rasi menjadi satu dari 10 kelompok seni yang berhasil terpilih untuk meramaikan galeri Indonesia kaya.

Dalam kegiatannya, rasi mengadakan beberapa rangkaian mulai dari workshop tari, gelar tari narasumber, festival tari tunggal, dan gelar tari "Nujuh". Acara dimulai dengan pementasan karya tari berjudul nujuh yang berangkat dari upacara tradisi menuak. Digarap oleh koreografer muda bernama Lucky Ilva Jazanurya.

Baca Juga: Sanggar Seni Rasi Gelar Pertunjukan Tari 'NUJUH', Puncak Program 'Kado untuk Sanggar' 1 Dekade

Sinopsis karya NUJUH

Sinopsis 'NUJUH', Seni Tari yang Sukses Dibawakan Sanggar Seni Rasi Pada 'Kado untuk Sanggar' 1 Dekade
Sinopsis 'NUJUH', Seni Tari yang Sukses Dibawakan Sanggar Seni Rasi Pada 'Kado untuk Sanggar' 1 Dekade Suwandi Wendy
NUJUH dapat diartikan tujuh, menuju, dan yang akan dituju. NUJUH bermula dari upacara adat Jambi yang dikenal dengan MENUAK. Menuak merupakan ritual adat masyarakat Jambi untuk memperingati kehamilan seorang yang telah mencapai usia 7 bulan. Dengan tujuan memohon keamanan, keselamatan, keberkahan, dan kelancaran selama proses kehamilan. Bentuk ritualnya yang mash bisa dijumpai saat ini yaitu doa selamat dan mandi tujuh bulan. Prosesi mandi tujuh bulan pada upacara menuak ini kemudian dipresentasikan ke dalam bentuk koreografi tari.

Diawali dengan rasa kasih dan sayang yang dimiliki seorang perempuan ketika merasakan janin di dalam rahimnya. Kemudian terus berjalan mengikuti waktu hingga calon anak semakin besar. Demi keamanan dan kelancaran maka sang perempuan harus melalui upacara tradisi menuak dengan cara mandi tujuh bulan

7 orang penari menggambarkan 7 helai kain yang dililit, bertujuan untuk melemaskan tubuh sang perempuan serta mengharapkan kelahiran lancar dan mudah. Kendi sebagai alat yang digunakan untuk menampung air dan memandikan. Kembang di akhir sebagai bentuk dari rempah-rempah dan wewangian yang digunakan. Kemudian seluruhnya dirangkai menjadi satu komposisi tari yang berjudul “Nujuh”.***

Editor: Suwandi Wendy


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah